Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
Diantara renungan perpisahan adalah tidak putus beramal dengan berakhirnya Ramadhan.
Amalan yang dawam tanpa putus adalah amalan yang paling dicintai Allah ﷻ
Dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah ﷺ bersabda :
سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَاعْلَمُوا أَنْ لَنْ يُدْخِلَ أَحَدَكُمْ عَمَلُهُ الجَنَّةَ، وَأَنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Beramallah sesuai dengan sunnah dan berlaku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak akan masuk surga karena amalannya, sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus (dawam) walaupun sedikit” (HR Bukhari : 6464, Muslim : 218).
Allah ﷻ berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan beribadahlah kepada Rabb mu sampai datang kepadamu kematian” (QS Al Hijr : 99)
Ibnu Rajab rahimahullah berkata :
عَمَلُ الْمُؤْمِنِ لَا يَنْقَضِيْ حَتَّى يَأْتِيَهُ أَجَلَهُ
Amalan seorang mukmin tidak terhenti sehingga datang ajalnya” (Lathoiful Ma’arif, hal. 350)
Al Hasan Bashri rahimahullah berkata :
إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَجْعَلْ لِعَمَلِ الْمُؤْمِنِ أَجَلاً دُوْنَ الْمَوْتِ ثُمَّ قَرَأَ: {وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan batasan amalan seorang mu’min selain kematian, lalu beliau membaca Firman Allah : Dan beribadahlah kepada Rabb mu sampai datang kepadamu kematian” (QS Al Hijr : 99)” (Lathoiful Ma’arif, hal. 350).
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ berkata padaku,
يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” (HR. Bukhari). Demikian semoga bermanfaat. []