ADAB PENUNTUT ILMU – ZUHUD

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Allah menjadikan dunia sebagai ladang untuk beramal akhirat. Dia memerintahkan kita untuk memakmurkan dunia dengan beramal shalih dan jangan sampai disibukan dengan kehidupan dunia sehingga melupakan akhirat.

Allah berfirman :

{يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ}

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (QS. Fathir : 5)

Dari Abu Sa’id bahwasanya nabi bersabda :

«إِنَّ الدُّنْيَا خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَنَاظِرٌ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ»

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian khalifah untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama terjadi pada Bani Israel adalah karena wanita” (HR. Muslim : 2742)

Syaikhul Islam rahimahullah mendefinisikan zuhud :

الزُّهُدُ المَشْرُوعُ هُوَ تَرْكُ شَيْءٍ لَا يَنْفَعُ فِيْ الدَّارِ اْلآخِرَةِ وَثِقَّةُ اْلقَلْبِ بِمَا عِنْدَ اللَّهِ

“Zuhud yang disyari’atkan adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak memberi manfaat di negeri akhirat dan kepercayaan (keteguhan) hati sepenuhnya terhadap apa yang ada disisi Allah”. (Majmu’ul Fatawaa, Ibnu Taimiyah 10/641)

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *