Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
وَالْأَصْلُ فِيْ ذَلِكَ حَدِيْثُ قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ الطَّوِيْلُ قَالَ : فَجَعَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُبُّ وَأَسْقِيهِمْ حَتَّى مَا بَقِيَ غَيْرِي وَغَيْرُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
Dasarnya adalah hadits Qatadah yang cukup panjang, dia berkata, “Lalu Rasulullah menuangkan air, dan aku yang membagikannya, hingga tidak ada yang tersisa selain aku dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”.
قَالَ : ثُمَّ صَبَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ لِي: «اشْرَبْ» فَقُلْتُ : لَا أَشْرَبُ حَتَّى تَشْرَبَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ :
Kemudian Rasulullah menuangkan air lalu berkata kepadaku, “Minumlah”. Aku jawab, “Aku tidak akan minum hingga engkau minum wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda,
«إِنَّ سَاقِيَ الْقَوْمِ آخِرُهُمْ شُرْبًا»، قَالَ: فَشَرِبْتُ، وَشَرِبَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ … الْحَدِيْثَ ([ . رواه مسلم(681)، وأحمد(22040)، والترمذي(1894)، وابن ماجه(3434)، والدارمي(2135). فرواه بعضهم مطولاً، بعضهم اقتصر على موضع الشاهد، وبعضهم رواه باللفظين جميعاً .]) .
“Sesungguhnya orang yang memberi minum itulah yang terakhir minum”. Qatadah berkata, “Maka aku pun minum dan Rasulullah minum”
وَدَلَالَةُ هَذَا الْحَدِيْثِ ظَاهِرَةٌ فِيْ أَنَّ مَنْ تَوَلَّى سِقَايَةَ قَوْمٍ فَإِنَّهُ يُقَدِّمُهُمْ عَلَى نَفْسِهِ وَيَكُوْنُ هُوَ آخِرُهُمْ شُرْباً اقْتِدَاءً بِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Pendalilan dalam hadits ini sudah jelas, bahwasanya orang yang memberikan atau menuangkan air untuk sekelompok orang harus mendahulukan mereka ketimbang dirinya, dan hendaknya dia minum terakhir, karena mengikuti Rasulullah.