Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
مِنْ هَدْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ نَوْمِهِ أَنَّهُ كَانَ يَنْفُضُ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ ثَلَاثاً قَبْلَ اضْطِجَاعِهِ عَلَيْهِ
Di antara tuntunan yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tidur adalah bahwasanya beliau menebah tempat tidurnya dengan kainnya tiga kali, sebelum beliau tidur di atasnya.
رَوَىْ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ ([ . داخلة الإزار: طرفه الداخل الذي يلي جسده ويلي الجانب الأيمن من الرجل إذا ائتزر، لأن المؤتزر إنما يبدأ بجانبه الأيمن فذلك الطرف يباشر جسده وهو الذي يغسل . قاله في اللسان ( 11/240) مادة : ( دخل ) . ومثله ( صنفة الثوب) في الرواية التي تليها، فصنفة الثوب : أي الحاشية التي تلي الجلد. ( انظر فتح الباري 11/130)]) فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ…الْحَدِيْثَ)
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwasanya Nabi bersabda, “Jika salah seorang dari kalian hendak tidur, maka tebahlah tempat tidurnya pada bagian dalam sarung yang tidak menyentuh badannya karena dia tidak tahu apa yang terjadi setelah dia berbaring padanya…”
وَفِيْ رِوَايَةٍ : «إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ فِرَاشَهُ فَلْيَنْفُضْهُ بِصَنِفَةِ ثَوْبِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ … الحديث)
Dan pada suatu riwayat : “Jika salah seorang dari kalian hendak tidur, maka tebahlah (tempat tidurnya) dengan ujung kainnya tiga kali….”
وَعِنْدَ مُسْلِمٍ : (فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ، فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ، وَلْيُسَمِّ اللهَ، فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ عَلَى فِرَاشِهِ)
Dan menurut riwayat Muslim : “Maka ambillah pada bagian dalam sarung yang tidak menyentuh badannya dan tebahlah tempat tidurnya dengan kain itu, dan sebutlah nama Allah, karena dia tidak tahu apa yang terjadi setelahnya atas tempat tidurnya.”
وَعِنْدَ التِّرْمِذِيِّ : (إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ عَنْ فِرَاشِهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْهِ فَلْيَنْفُضْهُ …الْحَدِيْثَ) ([ .رواه البخاري(6320)، (7393)، ومسلم(2714)، وأحمد(7752)، والترمذي(3401)، وأبو داود(5050)، وابن ماجه(3874) والدارمي(2684)]) .
Dan menurut riwayat At-Tirmidzi : “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tempat tidurnya, kemudian dia ingin tidur kembali, maka tebahlah tempat tidurnya…”
وَفِيْ الْحَدِيْثِ بِرِوَايَاتِهِ فَوَائِد : مِنْهَا اسْتِحْبَابُ نَفْضِ الْفِرَاشِ قَبْلَ النَّوْمِ، وَمِنْهَا أَنَّ النَّفْضَ يَكُوْنُ ثَلَاثاً
Hadits-hadits ini memberikan kita pelajaran penting di antaranya : Dianjurkan menebah tempat tidur sebelum tidur. Menebahnya dengan kain sebanyak tiga kali.
وَمِنْهَا التَّسْمِيَّةُ عِنْدَ النَّفْضِ، وَمِنْهَا أَنَّ مَنْ قَامَ مِنْ فِرَاشِهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْهِ فَيُسْتَحَبُّ لَهُ أَنْ يَنْفُضَهُ مَرَّةً أُخْرَى .
Dan diantaranya : Membaca bismillah ketika menebahnya. Dan diantaranya : bahwasanya barangsiapa yang bangun lalu kembali ke tempat tidurnya dianjurkan menebahnya kembali.
وَالْعِلَّةُ فِيْ ذَلِكَ بَيَنَّهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِهِ : (فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِيْ مَا خَلَفَهُ عَلَيه) .
Penyebabnya adalah sesuai dengan yang dijelaskan oleh Rasulullah dengan sabdanya, “Karena sesungguhnya salah kalian tidak tahu apa yang terjadi setelah dia berbaring padanya.”
وَالْحِكْمَةُ مِنْ تَخْصِيْصِ دَاخِلَةِ الْإِزَارِ غَيْرُ مَعْلُوْمَةٍ لَنَا، وَلِلْعُلَمَاءِ فِيْ ذَلِكَ أَقَاوِيْلُ مُخْتَلِفَةٌ.
Dan hikmah dikhususkannya bagian dalam kain, pengetahuan kita tidak sampai ke sana. Dan bermacam-macam komentar para ulama tentang hal ini.
وَلَا يَتَوَقَفُ الْعَمَلُ عَلَى الْعِلْمِ بِالْحِكْمَةِ مِنْهُ بَلْ مَتَى ثَبَتَ الْخَبَرُ عُمِلَ بِهِ وَلَوْ جُهِلَتْ حِكْمَتُهُ
Dan pengamalan (sunnah) ini tidak berhenti pada pengetahuan terhadap hikmah sesuatu saja, tetapi kapan saja ada sebuah hadits shahih yang menjelaskan hal itu kita harus mengamalkannya sekalipun kita tidak tahu hikmahnya.
وَمُرَدُ ذَلِكَ إِلَى الْإِنْقِيَادِ وَالتَّسْلِيْمِ وَهَذَا أَصْلٌ عَظِيْمٌ فَتَشَبَّثْ بِهِ.
Dan dasar dari itu semua kembali kepada tunduk dan patuhnya kita kepada perintah Rasulullah dan inilah yang menjadi pondasi agung, maka berpegang teguhlah padanya.