ADAB TIDUR – ETIKA DALAM BERMIMPI (Bagian 2)

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Dr. Khalid bin ‘Ali Al ‘Anbari hafidzahullah di dalam kitabnya Qamus Tafsiril Ahlam berkata :

وَإِذَا كَانَتِ الرُّؤْيَا حَسَنَةً صَالِحَةً اسْتُحِبَّ لرائيها أربعة أشياء :

Mimpi yang baik, disunahkan bagi yang melihatnya untuk menjalankan 4 hal, yaitu :

أن يحمد الله تعالى عليها.

Memuji Allah Ta’ala karena mendapatkannya,

أن يستبشر بِهَا.

Bergembira dengan mimpi tersebut,

أن يتحدث بِهَا لمن يحب دون من يكره.

Menceritakannya hanya kepada orang yang di cintai,

أن يفسرها تفسيرًا حسنًا صحيحًا؛

Serta menafsirkannya dengan tafsir yang baik dan tepat

لأن الرؤيا تقع على ما تفسر به.

Karena mimpi itu terjadi sesuai dengan apa yang di tafsirkan.

وَهَذَا يَعْنِيْ أَنَّ عَلَى الْمَرْءِ الْحَالِمِ أَنْ لَا يَشْتَغِلَ إِلَّا بِتَفْسِيْرِ الرُّؤْيَا الْحَسَنَةِ الصَّالِحَةِ، لَا الْمَكْرُوْهَةِ،

Dan hal ini bagi yang bermimpi agar tidak menyibukan dengan tafsir mimpi kecuali dengan tafsir mimpi yang baik bukan mimpi yang di benci

ولا التي تكون من قبيل الأضغاث، أو مما يُحَدِّث به نفسه.

atau mimpi kosong atau hanya bisikan jiwa

فإذا كانت الرؤيا سيئة مكروهة استحب لرائيها سبعة أشياء،

Mimpi yang buruk, disunnahkan bagi yang melihatnya untuk melakukan 7 perkara,

إن فعلها لن تضره إن شاء الله تعالى وهي :

Yang bila di kerjakan maka mimpi itu tidak akan bermudharat baginya, insyaa Allah, yaitu :

الاستعاذة بالله من شَرِّها.

Berta’awwudz (berlindung) dari kejelekan mimpi itu,

الاستعاذة من الشيطان ثلاثًا.

Isti’adzah (minta perlindungan dari syetan) tiga kali,

التفل عن اليسار ثلاثًا.

Meludah ke kiri 3 kali,

التحول عن الجنب الذي كان نائمًا عليه.

Mengganti posisi tidur,

الصلاة.

Menegakan shalat,

أن لا يحدِّث بِهَا أحدًا.

Tidak menceritakannya kepada siapapun,

ولا يفسرها.

Tidak menafsirkannya sendiri”

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *