Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
عَنِ ابْنِ طِخْفَةَ الْغِفَارِيِّ أَنَّ أَبَاهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الصُّفَّةِ قَالَ : بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ فِي الْمَسْجِدِ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ أَتَانِي آتٍ وَأَنَا نَائِمٌ عَلَى بَطْنِي فَحَرَّكَنِي بِرِجْلِهِ
Dari Ibnu Thikhfah Al-Ghifari, la adalah shahabat yang tinggal di Shuffah, la berkata, “Ketika saya sedang tidur di masjid di akhir malam, tiba-tiba datang seseorang dan ketika itu saya tidur tiarap, orang itu menggerakkan aku dengan kakinya
فقال : قُمْ؛ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ عَلَى رَأْسِي ([ . رواه البخاري في الأدب المفرد(1187) وصححه الألباني (905)، وابن ماجه(3723) . وهو عند أحمد(7981)، والترمذي(2768) من رواية أبي هريرة . ]) .
lalu berkata, “Bangunlah, tidur seperti ini dibenci oleh Allah.” Maka, kuangkat kepalaku, ternyata orang itu adadah Nabi sedang berdiri di hadapanku.
وَعِنْدَ ابْنِ مَاجَهْ بِلَفْظٍ : «مَا لَكَ وَلِهَذَا النَّوْمِ هَذِهِ نَوْمَةٌ يَكْرَهُهَا اللَّهُ أَوْ يُبْغِضُهَا اللَّهُ »
Dan menurut riwayat Ibnu Majah dengan lafaz: “Mengapa kamu tidur seperti ini? Tidur seperti ini dibenci oleh Allah”, atau beliau bersabda, “dimurkai oleh Allah.”
وَالْحَدِيْثُ صَرِيْحٌ فِيْ النَّهْيِ عَنْ هَذِهِ النَّوْمَةِ، وَأَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَمْقُتُهَا، وَمَا كَانَ مَكْرُوْهاً لِلَّهِ فَيُجْتَنَبْ. وَأَمَّا سَبَبُ الْكَرَاهَةِ
Hadits ini secara jelas melarang tidur seperti ini dan Allah tidak menyukainya. Dan apa saja yang tidak disukai oleh Allah hendaknya dijauhkan. Adapun sebab mengapa dimakruhkan,
فَقَدْ بَيَنَتْهَا رِوَايَةُ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مُضْطَجِعٌ عَلَى بَطْنِي، فَرَكَضَنِي بِرِجْلِهِ وَقَالَ: “يَا جُنَيْدِبُ، إِنَّمَا هَذِهِ ضِجْعَةُ أَهْلِ النَّارِ ([ . رواه ابن ماجه(3724) وصححه الألباني برقم (3017) .]) .
Hal ini telah dijelaskan Oleh hadits Abu Dzarr dia berkata, “Nabi melewati aku yang sedang tidur dengan posisi tiarap, beliau menggerakkan tubuhku dengan kakinya dan bersabda, “Wahai Junaidib, sesungguhnya tidur seperti ini adalah tidurnya penghuni neraka’.”
وَبِهَذَا الْحَدِيْثِ يَتَبَيَّنُ أَنَّ سَبَبَ الْكَرَاهَةِ هِيَ مُشَابَهَةُ أَهْلِ النَّارِ فِيْ نَوْمِهِمْ، وَاللهُ أَعْلَمُ.
Berdasarkan hadits ini jelaslah bahwasanya penyebab dimakruhkannya tidur seperti ini karena menyerupai tidurnya penghuni neraka. Wallahu a’lam.