MENAHAN DIRI DARI SEGALA HAL YANG BERTENTANGAN DENGAN PUASA

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Menahan diri dari segala hal yang bertentangan dengan puasa, seperti: perbuatan sia-sia, perkataan keji, berdusta, dan yang semisalnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda:

إِذاَ كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنَّ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Jika seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan jangan pula bertengkar. Jika ada orang yang menghina atau memukulnya, hendaklah ia mengatakan, aku orang yang sedang berpuasa”. (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari: 1805 (lafazh ini miliknya), dan Muslim: 1151)

Dan diriwayatkan pula dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِه، وَالْجَهْلَ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya, serta berlaku bodoh, maka Allah tidak memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minuman (dalam puasa)-nya”. (HR. Bukhari: 1804, Tirmidzi: 707, dan Abu Dawud: 2362)

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *