KEAGUNGAN BULAN RAJAB Bagian 2

Sesi 2
● Ke-khusus-an bulan Haram

Oleh : Abu Ghozie As Sundawie

3]-Rajab adalah salah satu dari bulan Haram yang empat.

Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada 4 bulan yang haram, itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.” (QS At-Taubah: 36)

Empat bulan haram tersebut telah diterangkan dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam :

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Tahun itu terdiri dari 12 bulan, diantaranya 4 bulan haram; tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada diantara Jumaada dan Sya’ban.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah radhiyallahu’anhu)

Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa Rajab termasuk bulan haram.
Dinamakan bulan haram karena Allah ta’ala memberikan penkhususan terhadap bulan ini dengan mengagungkannya melebihi bulan-bulan yang lain, demikian pula dosa dan amal shalih di bulan-bulan ini dilipatgandakan.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata :

وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ، عَنِ ابْنِ عباس قوله: {إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا} الْآيَةَ {فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ} فِي كلِّهن، ثُمَّ اخْتَصَّ مِنْ ذَلِكَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ فَجَعَلَهُنَّ حَرَامًا، وعَظم حُرُماتهن، وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيهِنَّ أَعْظَمَ، وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالْأَجْرَ أَعْظَمَ.

“Dan berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma: Firman Allah ta’ala, “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan.” (At-Taubah: 36)

“Maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.” (At-Taubah: 36) Maksudnya adalah pada seluruh bulan diharamkan berbuat zalim, kemudian Allah ta’ala mengkhususkan empat bulan, menjadikannya haram (mulia) dan mengagungkan kemuliaan bulan-bulan tersebut, demikian pula Allah ta’ala menjadikan dosa di bulan-bulan itu lebih besar dan amal shalih serta pahala lebih agung.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/148)

Imam al Qurthubi Imam al Qurthubi –rahimahullah- berkata :

هَذِهِ الآْيَةُ تَدُل عَلَى أَنَّ الْوَاجِبَ تَعْلِيقُ الأَحْكَامِ مِنَ الْعِبَادَاتِ وَغَيْرِهَا، إِنَّمَا يَكُونُ بِالشُّهُورِ وَالسِّنِينَ الَّتِي تَعْرِفُهَا الْعَرَبُ، دُونَ الشُّهُورِ الَّتِي تَعْتَبِرُهَا الْعَجَمُ وَالرُّومُ وَالْقِبْطُ

“Ayat ini menunjukan bahwa perkara yang seharusnya dilakukan adalah mengaitkan hukum hukum ibadah dan yang selainnya dengan bulan-bulan dan tahun-tahun yang dikenal oleh bangsa Arab bukan bulan- bulan yang dijadikan patokan oleh orang non Arab, Romawi dan Qibti (mesir kuno)” (Tafsir al Qurthubi 8/133)

bersambung ke sesi 3, InsyaAllah
_____

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *