Oleh : Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali, AM
Jika 1 Syawal ditetapkan pemerintah hari Sabtu, 22 April 2023 maka malam ini adalah malam ke 30 dari bulan Ramadan tahun ini.
Sebagian orang di akhir-akhir Ramadhan tidak lagi bersemangat mencari malam lailatul qadar, apalagi malam akhir (malam 30 ini). Padahal malam lailatul qadar bisa saja terjadi pada malam genap, bahkan bisa jadi pada malam yang paling akhir sekalipun.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam hal ini :
Lailatul qadar pasti terjadi pada (salah satu dari) sepuluh terakhir bulan Ramadhan seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
هِيَ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Malam lailatul qadar terjadi pada sepuluh terakhir dari Ramadhan.” (HR. Bukhari, dan Muslim).
Dan lebih besar lagi kemungkinan terjadinya pada malam ganjil.
Akan tetapi, hitungan ganjil itu bisa dihitung dari awal bulan, sehingga yang dikejar adalah malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.
Namun bisa juga hitungan ganjil itu dihitung dari (belakang) yaitu dari malam yang tersisa, seperti sabda Rasulullah :
لِتَاسِعَةٍ تَبْقَى لِسَابِعَةٍ تَبْقَى لِخَامِسَةٍ تَبْقَى لِثَالِثَةٍ تَبْقَى
“Lailatul qadar itu bisa terjadi pada pada sembilan (malam) yang tersisa, tujuh (malam) yang tersisa, lima (malam) yang tersisa, atau tiga (malam) yang tersisa” (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, jika dalam Ramadhan ternyata ada 30 hari, maka malam-malam (21,22,23) adalah malam genap, Jika dihitung dari belakang (yang tersisa), dan sembilan (malam) yang tersisa adalah malam 22, tujuh (malam) yang tersisa adalah malam 24, (dan seterusnya).
Inilah yang ditafsirkan oleh Abu Sa’id Al Khudri dalam hadits yang shahih.
Inilah yang dilakukan Rasulullah, yaitu tanpa memilih-milih malam ganjil atau genap (dalam mencari lailatul qadar).
Berbeda jika bulan Ramadhan ternyata ada 29 hari, maka hitungan malam (ganjil) dari depan dan belakang Ramadhan itu sama saja.
(Dengan penjelasan ini) Jika maksudnya seperti di atas, maka sudah sepatutnya bagi setiap mukmin mencari lailatul qadar di keseluruhan dari sepuluh malam semuanya (tanpa memilih yang ganjil saja). Sebagaimana Rasulullah bersabda,
تَحَرَّوْهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ
“Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka carilah lailatul qadar pada malam ganjil dan genap, meskipun (ada hadits menerangkan) bahwa malam ke-27 itu lebih besar kemungkinan nya terjadi lailatul qadar. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 25: 284-285)