Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
(3) Berpegang dengan Sunnah Sebab Mendapatkan Hidayah
Para ulama mengatakan :
أَنَّ فِيْ اتِّبَاعِ السُّنَّةِ وَلُزُوْمِهَا تَحْصِيْلَ الْهِدَايَةِ وَالسَلَامَةِ مِنَ الضَّلاَلِ
Sesungguhnya mengikuti sunnah dan berpegang dengannya akan mendapatkan hidayah dan diselamatkan dari kesesatan (Fadhailut Tiba’is Sunnah, Syaikh DR Muhammad bin Umar Bazmul, Majmu’ah Ar Rosaail Al Manhajiyyah 2/98)
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَاحُمِّلَ وَعَلَيْكُم مَّاحُمِّلْتُمْ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ
Katakanlah: “Ta’atlah kepada Allâh dan ta’atlah kepada Rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, kewajiban kamu adalah apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu ta’at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tiada lain kewajiban Rasul hanya menyampaikan (amanat Allâh) dengan terang”. (QS. An Nuur : 54)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata dalam menafsirkan ayat (Dan jika kamu ta’at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk), yaitu :
وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ، قَوْلًا وَعَمَلًا فَلَا سَبِيْلَ لَكُمْ إِلَى الْهِدَايَةِ إِلَّا بِطَاعَتِهِ،وَبِدُوْنِ ذَلِكَ، لَا يُمْكِنُ، بَلْ هُوَ مُحَالٌ.
“Menuju jalan yang lurus dalam hal perkataan dan perbuatan. Sehingga tidak ada jalan bagi kamu menuju petunjuk kecuali dengan mentaatinya. Tanpa itu, tidak mungkin, bahkan mustahil” (Tafsir Taisir-Karimir-Rahman, QS. an-Nûr/24:54).
Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata :
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَقَالَ: ” يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا: كِتَابُ اللهِ , وَسُنَّةُ نَبِيِّهِ “
Bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah saat haji wada’ (Perpisahan) beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia sungguh aku telah meninggalkan bagi kalian jika kalian berpegang teguh dengannya kalian tidak akan tersesat selamnya yaitu kitabullah dan sunnah nabinya.” (HR. Al Baihaqi)
Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
الِاعْتِصَامُ بِالسُّنَّةِ نَجَاةٌ قَالَ مَالِكٌ رَحِمَهُ اللَّهُ السُّنَّةُ مِثْلُ سَفِينَةِ نُوحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا هَلَكَ
Berpegang dengan sunnah adalah keselamatan, Imam Malik berkata, Sunnah itu ibarat Kapal Nabi Nuh maka siapa yang menaikinya akan selamat, dan yang tertinggal darinya akan binasa atau tenggelam (Majmu’ Fatawa 4/137)
(BERSAMBUNG)