Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
Sesungguhnya mengawasi anak dalam pergaulan dan pertemanan termasuk pilar yang paling penting untuk diperhatikan dalam mendidik anak. Karena sesungguhnya karena teman adalah magnet, yang pasti mempengaruhi temannya. Nabi telah memberikan permisalan dalam menjelaskan pengaruh sahabat pada temannya dalam kebaikan dan keburukan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
«مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ المِسْكِ وَكِيرِ الحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ المِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ، وَكِيرُ الحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ، أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً»
“Permisalan teman yang shalih dan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi, kalau ia tidak memberimu bagian darinya, engkau akan membeli darinya atau akan mendapatkan darinya bau wangi. Sedangkan pandai besi kalau bajumu tidak terkena percikan api, engkau akan mendapatkan darinya bau yang tidak sedap.” (HR. Al Bukhari : 5534, Muslim : 2628)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
«الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ»
“Seorang itu tergantung agama sahabatnya, maka hendaknya salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud : 5534, As Shahihah : 927)
Maka wajib atas orang tua untuk mengontrol anak-anaknya dalam hal dengan siapa yang bersahabat dan berteman dengannya di sekolah dan lainnya, dan berusaha mencari tahu tentang hal tersebut. Varian pertemanan zaman sekarang ini makin canggih yang itu tidak didapati pada zaman dahulu. Dan pengaruhnya tidaklah kecil terhadap temannya dibandingkan pertemanan model zaman dahulu. Ketahuilah, dia adalah parabola, jaringan internet, media sosial lewat handpone dan sejenisnya yang dibawa oleh anak-anak di tangan-tangan mereka kemana saja mereka berada di rumah atau ketika keluar rumah. Alat alat ini, jika tidak berada dalam kontrol dan pengawasan orang orang tua, maka bahayanya sangat besar terhadap akal, agama, akhlak, dan perilaku. Betapa banyak pemuda dan pemudi yang tersesat dan menyimpang dengan sebabnya yang membawa mereka kepada kemungkaran dan musibah besar yang tidak diketahui kecuali oleh Allah subhanahu wa Ta’ala.