TINGKATAN MANUSIA DALAM BERSILATURRAHIM

?Ustadz Abu Ghozie As Sundawie Hafidzhahullahu Ta’ala
_______________

Dalam bersilaturrahim manusia terbagi kepada tiga tingkatan :

⏺ Pertama :

Washil (penyambung) yaitu :

Orang yang menyambung tali kekerabatan terhadap orang yang memutusnya dan memberi kepada orang yang tidak memberinya.

⏺ Kedua :

Mukafi (pembalas kebaikan) yaitu :

orang yang membalas pemberian kepada orang yang memberi dan menyambung tali kekerabatan kepada orang yang menyambungnya.

⏺ Ketiga :

*Qaathi’ (pemutus silaturrahim)* yaitu :

(a) Orang yang tidak menyambung tali kekerabatan.

(b) Orang yang tidak pula disambung tali kekerabatannya.

(c) Orang yang tidak memberi dan tidak pula diberi.

Yang lebih parah adalah :

Orang yang disambung tali kekerabatannya tetapi ia justru memutusnya.

Ia diberi tetapi tidak mau memberi.

Diperlakukan dengan baik akan tetapi memperlakukannya dengan buruk.

Diperlakukan dengan penuh kasih sayang tetapi tidak mau tahu.

Seperti halnya saling menopang kasih kekerabatan terjadi antara kedua belah pihak, demikian pula saling memutus kasih kekerabatan terjadi antara kedua belah pihak.

Yang mengawali pemutusan dialah pemutus dan yang mengawali menyambung tali kekerabatan setelah terjadi pemutusan, maka dialah penyambung.

Jika salah satu diberi, maka orang yang memberi kepadanya disebut penopang.

:books: (Fathul Bari 10/424, dinukil dari Fiqhut Ta’amul Ma’an Naas, hal. 274)

Hukum asal dalam bergaul dengan kerabat yakni hendaknya berbuat baik, bersabar dan memaklumi, bukan bergaul untuk menerima dan memberi.

Sedangkan memutuskan hubungan rahim adalah sesuatu yang menyakitkan dan menyiksa di dunia serta menjadi sebab kerugian dan penyesalan di akhirat.
(Faedah dari kitab Al Adab Al mufrad bab keutamaan silaturrahim).

Demikian, semoga setiap diri kita mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala ketika menunaikan hak-hak dan berbuat baik kepada kerabat dan orang lain.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *