Oleh : Abu Ibrohim Muhammad Ali dan Abu Ghozie As-Sundawie
Bulan Ramadhan adalah bulan ke-sembilan dari bulan-bulan pada kalender tahun Qamariah. Telah dikenal oleh bangsa Arab sebelum Islam dengan nama ini.
Para Ulama telah berselisih tentang sebab penamaan dan makna bulan Ramadhan, inilah perkataan mereka:
- Ramadhan diambil dari kataرَمَضَ الصَّائِمُ, يَرْمَضُ Yaitu yang berpuasa terbakar lambungnya karena kehausan. Yang menguatkan makna ini adalah seperti sabda Nabi k:
صَلاَةُ اْلأَوَّابِيْنَ حِيْنَ تَرْمَضُ اْلفِصَالُ
“Shalatnya orang-orang Awwabin (yang banyak bertaubat) adalah ketika anak onta kepanasan”. ([1])
- Ketika mereka dahulu memberi nama untuk bulan ini, saat itu bertepatan dengan musim yang sangat panas maka dinamakanlah Ramadhan (panas membakar). ([2])
- Dinamakan Ramadhan karena يُحَرِّقُ الذُّنُوْبَ (membakar dosa) atau يَرْمَضُ الذُّنُوْبَ (melebur dosa). Yaitu dengan melakukan amal shalih yang dilakukan pada bulan ini. ([3])
- Ada yang mengatakan bahwa bulan ini dinamakan Ramadhan karena ketika pertama kali puasa diwajibkan, saat itu bertepatan dengan musim panas.
- Ada yang mengatakan Ramadhan adalah sebuah nama yang tidak memiliki arti, sebagaimana bulan-bulan yang lainnya. Ada juga yang mengartikan selain makna-makna di atas. ([4]) Wallahu A’lam.
- Ada yang mengatakan Ramadhan adalah sebuah nama yang tidak memiliki arti, sebagaimana bulan-bulan yang lainnya. Ada juga yang mengartikan selain makna-makna di atas. ([5]) Wallahu A’lam
([1]) HR An-Nasa’i: 2079, Ahmad: 2/230.
([3]) As-Shihah, Al-Jauhari: 3/1080, lihat Bida’ wa Akhtha’ Tata’allaqu bil Ayyam was Syuhur: 380.
([4]) Fathul Qadir, As-Syaukani: 1/250.
([5]) Al-Mughni, Ibnu Qudamah, Baitul Afkar: 1/592