ADAB SAFAR – DO’A KETIKA BERANGKAT DAN PULANG DARI SAFAR

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

 

مَا رَوَاهُ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بَعِيرِهِ خَارِجًا إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلَاثًا

Apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa Rasulullah jika telah di atas unta beliau untuk pergi safar, beliau bertakbir sebanyak tiga kali.

ثُمَّ قَالَ : {سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ} ([ [الزخرف: 14].])

kemudian berdoa: “Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnyalah kepada Rabb kami, kami akan kembali”

اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى

Ya Allah, sungguh kami memohon kepada Engkau dalam safar ini kebaikan dan ketagwaan, dan amalan-amalan yang Engkau ridhai.

اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ

Ya Allah, berilah kemudahan bagi kami dalam safar kami ini, dekatkanlah jaraknya bagi kami sesudahnya.

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ».

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulhtan dalam safarku dan pemandangan yang menyedihkan, dan dari kembalian yang buruk pada harta dan keluargaku”

وَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَزَادَ فِيهِنَّ : «آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ» ([ . رواه مسلم(1342)، وأحمد(6338)، وأبو داود(2599)، والترمذي(3447)، والدارمي(2673)]) .

Dan apabila beliau kembali dari safar beliau mengucapkan kembali do’a tersebut dan menambahkannya dengan ucapan: “ Sebagai orang-orang yang kembali, bertaubat dan beribadah, lalu kepada Rabb kami, kami memuji “.

وَعَنْهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَفَلَ مِنْ غَزْوٍ أَوْ حَجٍّ أَوْ عُمْرَةٍ، يُكَبِّرُ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ مِنَ الأَرْضِ ثَلاَثَ تَكْبِيرَاتٍ

Juga diriwayatkan dari Ibnu Umar -radhiallahu ‘anhuma- beliau berkata : “Apabila Rasulullah mempersiapkan kafilah untuk pergi berperang, atau berhaji atau umrah, beliau bertakbir sebanyak tiga kali pada setiap melewati jalan yang menaik,

ثُمَّ يَقُولُ : «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ،

Kemudian beliau berdoa: “Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kekuasaan dan bagi-Nyalah, segala pujian hanya bagi-Nya dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.

آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ سَاجِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ، صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ» ([ . رواه البغوي في شرح السنة: (1351) (5/149) وقال : هذا حديث متفق على صحته .أخرجه محمد عن عبدالله بن يوسف، وأخرجه مسلم عن ابن أبي عمر، عن معن كلاهما عن مالك .]) .

Aku bertaubat dengan sepenuh taubat, aku termasuk orang-orang yang beribadah dan sujud kepada-Nya dan hanya kepada Rabb kami mereka memuji. Maha benar Allah dengan segala janjinya, yang senantiasa menolong hamba-hamba-Nya dan Dia-lah satu-satunya yang akan mengalahkan musuh-musuhnya.”

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *