MEMBACA CEPAT ATAU LAMBAT ?

Oleh Ustadz Abu Ghozie As Sundawie Hafidzhahullahu Ta’ala
_____________

Dalam membaca Al Quran manakah yang lebih utama antara membaca cepat namun tetap menjaga hukum tajwidnya atau membaca lambat dengan penuh perenungan.

Ada pertanyaan :

أَيُّهُمَا أَفْضَلُ لِلْقَارِىءِ الْقُرْآةُ بِتَأَنِّيِّ وَتَدَبُّرِ، أَمِ الْقِرَآةُ بِسُرْعَةٍ مَعَ عَدَمِ اْلإِخْلَالِ بِشَيْءٍ مِنَ الْحُرُوْفِ وَالْحَرَكَاتِ ؟

Manakah yang lebih utama bagi seorang pembaca Al-Quran, apakah dia membacanya dengan perlahan dan penuh perenungan, atau membaca dengan cepat, tetapi dengan memperhatikan hukum tajwidnya?

الجواب: إِذَا كَانَتِ السُّرْعَةُ لَا تُخِلُّ بِالْقِرَآةِ، فَقَدْ فَضَّلَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ الْإِسْرَاعَ فِيْهَا طَلَباً لِكَثْرَةِ الْأَجْرِ الْمُتَرَتَّبِ عَلَى كَثْرَةِ التِّلَاوَةِ، وَفَضَّلَ بَعْضُهُمُ التَّرْتِيْلَ وَالتَّأَنِّيَ فِيْهَا .

Jawaban :

Jika membaca dengan cepat tanpa ada kesalahan, sebagian ulama memandang itu lebih utama.

Karena mencari pahala yang berlimpah karena membaca dengan banyak.

Sebagian ulama lain membaca dengan tartil itu lebih utama.

قال ابن حجر: وَالتَّحْقِيقُ أَنَّ لِكُلٍّ مِنَ الْإِسْرَاعِ وَالتَّرْتِيلِ جِهَةَ فَضْلٍ بِشَرْطِ أَنْ يَكُونَ الْمُسْرِعُ لَا يُخِلُّ بِشَيْءٍ مِنَ الْحُرُوفِ وَالْحَرَكَاتِ وَالسُّكُونِ الْوَاجِبَاتِ

Ibnu Hajar berkata,

“Dan yang benar, bahwasanya membaca cepat dan tartil ada keutamaan dan kelebihan masing-masing.

Dengan syarat orang yang membaca Al-Qur’an dengan cepat harus memperhatikan huruf, harakat, dan kewajiban-kewajiban hukum tajwid lainnya.

فَلَا يَمْتَنِعُ أَنْ يَفْضُلَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ وَأَنْ يَسْتَوِيَا فَإِنَّ مَنْ رَتَّلَ وَتَأَمَّلَ كَمَنْ تَصَدَّقَ بِجَوْهَرَةٍ وَاحِدَةٍ مُثْمَنَةٍ

Maka, boleh jadi kedua cara baca ini memiliki keutamaan yang sama.

Karena orang yang membaca dengan penuh perenungan dan tartil seperti orang yang bersedekah dengan satu mutiara berharga.

وَمَنْ أَسْرَعَ كَمَنْ تَصَدَّقَ بِعِدَّةِ جَوَاهِرَ لَكِنْ قِيْمَتُهَا قِيمَةَ الْوَاحِدَةِ وَقَدْ تَكُونُ قِيمَةُ الْوَاحِدَةِ أَكْثَرَ مِنْ قِيمَةِ الْأُخْرَيَاتِ وَقَدْ يَكُونُ بِالْعَكْسِ

Dan yang membaca dengan cepat, seperti orang yang bersedekah dengan beberapa mutiara, tetapi harganya sama dengan satu mutiara.

Dan kadang harga satu Mutiara lebih mahal daripada haraga banyak Mutiara, dan kadang sebaliknya.
(Fathul bari 8/707)

(Dinukil dari kitabul Adab, Fuad bin Abdul Aziz As Syalhub, hal. 24)

Semoga bermanfaat

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *