SALAH PAHAM ANJURAN POLIGAMI

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As-Sundawie

Dalam sebuah atsar disebutkan :

عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ: هَلْ تَزَوَّجْتَ؟ قُلْتُ : لاَ، قَالَ: «فَتَزَوَّجْ فَإِنَّ خَيْرَ هَذِهِ الأُمَّةِ أَكْثَرُهَا نِسَاءً»

Dari Sa’id Bin Jubair ia berkata, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu bertanya kepadaku, Apakah engkau telah menikah ? Aku menjawab , belum lalu Ibnu ‘Abbas berkata, Menikahlah karena sebaik baik umat ini adalah paling banyak istrinya (HR Bukhari : 5069)

Sebagian ibu- ibu sewot begitu mendengar Atsar (Hadits) ini karena disangkanya hadits ini adalah anjuran poligami , walaupun pada sebagian maknanya memang demikian , dimana orang semakin banyak istri (baca : poligami) banyak keutamaannya , diantaranya dengan poligami , akan semakin banyak pahala, semakin banyak istri akan semakin nambah memebri nafkahnya, sementara memberi nafkah adalah sedekah, semakin banyak istrinya, maka semakin banyak silaturahimnya, demikian juga semakin banyak istrinya semakin banyak anak keturunannya berarti akan semakin banyak anak anaknya yang mendoakannya, dan lain lain dari keutamaan memperbanyak istri.

Namun maksud ucapan Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- dalam atsar diatas adalah semata mata anjuran menikah.

Maka menjadilah maksud hadits tersebut, menikahlah karena orang yang terbaik diantara umat ini pun yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau menikah bahkan banyak istrinya.

Jadi belum tentu ucapan Ibnu ‘Abbas itu maksudnya anjuran untuk poligami sebagai mana dalam riwayat lain, Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma- berkata :

تَزَوَّجُوا فَإِنَّ خَيْرنَا كَانَ أَكْثَرنَا نِسَاء

“Menikahlah kalian karena sesungguhnya manusia terbaik diantara kita saja yang paling banyak istrinya” (HR Tabrani)

Oleh karena itu Imam Ibnu Hajar Al-‘Asqalani –rahimahullah- berkata tentang hadits Ibnu ‘Abbas diatas :

وَالَّذِي يَظْهَرُ أَن مُرَاد ابن عَبَّاسٍ بِالْخَيْرِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِالْأُمَّةِ أَخِصَّاءُ أَصْحَابِهِ وَ كَأَنَّهُ أَشَارَ إِلَى أَنَّ تَرْكَ التَّزْوِيجِ مَرْجُوحٌ

Yang nampak dari dzahir hadits adalah bahwasanya yang dimaksud oleh Ibnu ‘Abbas dengan sebaik baik umat adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan yang dimaksud umat adalah para sahabat yang tertentu , dan ini sebagai isyarat bahwa tidak menikah itu adalah tidak utama (Fathul Bari 9/114)

Ibnu Bathal –rahimahullah- menukil perkataan Al-Mahlab –rahimahullah- tentang hadits Ibnu Abbas diatas :

لم يرد ابن عباس أنه من كثر نساؤه من المسلمين أنه خيرهم، وإنما قاله على معنى الحض و الندب إلى النكاح، وترك الرهبانية فى الإسلام، وأن النبى عليه السلام، الذى يجب علينا الاقتداء به واتباع سنته كان أكثر أمته نساء

Ibnu ‘Abbas tidak memaksudkan bahwa yang paling baik diantara kaum muslimin adalah yang paling banyak istrinya, akan tetapi perkataannya hanyalah menunjukan anjuran serta dorongan untuk menikah dan meninggalkan sikap kependetaan (tidak menikah) diadalam islam, karena sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang wajib kita teladani dan ikuti sunnahnya adalah yang paling banyak istrinya diantara umat (Syarah Shahih Bukhari, Ibnu Bathal 7/164)

Demikian semoga bermanfaat. Wallahu waliyyut Taufiq.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *